Selasa, 29 Desember 2015

Pengembangan industri dibidang transportasi laut



Perkembangan transportasi laut di Indonesia
Luas lautan dibandingkan luas daratan di dunia mencapai kurang lebih 70 berbanding 30, sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi negara-negara di dunia yang memiliki kepentingan laut untuk memajukan maritimnya. Seiring perkembangan lingkungan strategis, peran laut menjadi signifikan serta dominan dalam mengantar kemajuan suatu negara. Indonesia secara geografis merupakan sebuah negara kepulauan dengan dua pertiga luas lautan lebih besar daripada daratan. Hal ini bisa terlihat dengan adanya garis pantai di hampir setiap pulau di Indonesia (± 81.000 km) yang menjadikan Indonesia menempati urutan kedua setelah Kanada sebagai negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia. Kekuatan inilah yang merupakan potensi besar untuk memajukan perekonomian Indonesia.
Dalam UUD 1945 pasal 33 ayat (3) disebutkan, bahwa bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk kemakmuran rakyat. Meskipun begitu tidak dapat dipungkiri juga bahwa kekayaan alam khususnya laut di Indonesia masih banyak yang dikuasai oleh pihak asing, dan tidak sedikit yang sifatnya ilegal dan mementingkan kepentingan sendiri.
Kapal laut merupakan sarana yang penting di dalam aktivitas hubungan antara masyarakat dari pulau satu dengan pulau yang lainnya. Hal ini juga menyebabkan bahwa bangsa Indonesia mendapat julukan bangsa pelaut, karena mereka telah terbiasa mengarungi lautan di wilayah Nusantara, bahkan telah berlayar sampai ke luar wilayah Nusantara. Bukti-bukti yang menunjukan bahwa bangsa Indonesia telah memanfaatkan kapal-kapal sebagai sarana penting dalam transportasi laut, seperti yang tergambar pada relief-relief Candi Borobudur dalam bentuk perahu bercadik yang telah mampu berlayar hingga jauh sampai ke Pulau Madagaskar (Afrika). Juga pembuatan kapal phinisi yang dilakukan oleh bangsa Bugis di Sulawesi Selatan.
Teknologi pembuatan kapal di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat setlah mendapat pengaruh asing. Dari para pelaut asing itulah bangsa Indonesia memeperoleh tambahan pengetahuan teknologi navigasi dan pelayaran, hingga akhirnya Indonesia memiliki industri kapal modern. Industri perkapalan di Indonesia berawal dari sebuah bengkel tempat mereparasi kapal. Kemudian bengkel itu berkembang menjadi industri yang merancang dan membangun kapal sebagai sarana transportasi laut, dan dioperasikan oleh PT. Pelayaran Laut Nasional Indonesia (PT. Pelni)
Industri kapal indonesia dimotori oleh PT. PAL Indonesia, perusahaan ini merupakan sebuah Badan Milik Usaha Negara (BUMN). Pendirian perusahaan kapal masa pemerintahan Hindia Belanda. Ide pendirian bengkel reparasi kapal laut ini dimunculkan oleh gubernur jendral Hindia Belanda V.D. Capellen. Nama perusahaan itu adalah NV. Nederlandsch Indische Industrie. Pada tahun 1849, sarana perbaikan dan pemeliharaan kapal muai terwujut di daerah Ujung, Surabaya. Namun, pada tahun 1939 pemerintah Hindia Belanda mengganti nama menjadi Maarine Estabilishment (ME). ME berfungsi sebagai sebuah pabrik pemeliharaan dan perbaikan kapal. Pada masa kedudukan jepang, ME tidak berfungsi dan menjadi bengkel reparasi dan perbaikan kapal-kapalangkatan laut jepang dibawah pengawasan Kagiun. Tetapi pada masa kemerdekaan, ME kembali dikuasai Belanda dan baru diserahkan kepada Indonesia pada 27 Desember 1949. Sejak saat itu, nama perusahaan kepal laut tersebut diubah menjadi penataran Angkatan Laut (PAL)
Pada tahun 1978, status PT. PAL diubah menjadi perusahaan umum (Perum) PAL tiga tahun kemudian yaitu tahun 1981 benuk badan usaha Perum PAL diubah menjadi perseroan dengan pimpinan Prof. Dr. Img. B. J. Habibie (saat itu menjadi Mentri Riset dan Teknologi). PT. PAL memproduksi berbagai jenis kapal, mulai dari kapal ikan, kapal niaga, kepal perang, tugboat, tengker, kapal penumpang, dan kapal riset. Kapal riset buatan PT. PAL adalah Baruna jaya VIII. Perkembangan sistem transportasi laut pada dewasa ini tidak terlepas dari kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi tersebut telah membuat bangsa Indonesia dapat memproduksi kapal angkut penumpang, yaitu kapal Pelindo Jaya 500. Kapal tersebut diluncurkan pertma kali pada bulan agustus 1995. Kapal tersebut dibuat untuk menunjang sarana transportasi laut yang cepat dan aman.   

Permasalahan
Seperti yang kita ketahui saat ini bahwa sistem  transportasi laut di Indonesia masih banyak permasalahan yang cukup berat atau masih sangat sedikit untuk memenuhi kebutuhan masyarakan Indonesia. Permasalahan tersebut meliputi malasah sarana dan prasarana yang kurang memadai yang disediakan oleh pemerintah, selain itu masalah mahalnya biaya untuk menggunakan jasa dalam bidang transportasi antara pulau menjadi salah satu factor penumpang mengesampingkan faktor keamanan dan kenyamanan bertransportasi. Saat ini kegiatan mobilitas penduduk antar pulau sebagian besar menggunakan kapal laut dan pesawat udara, namun seiring berkembangnya teknlogi sudah seharusnya alat transportasi laut di Indonesia memiliki fasilitas yang dapat membuat penggunanya merasa nyaman dan tentunya bukan hanya pesawat udara yang bisa cepat alat transportasi laut seperti kapal juga harus cepat. Transportasi antar pulau saat ini menjadi bahasan yang penting mengingat kondisi Indonesia saat ini, banyaknya masyarakat dari luar pulau yang mencari lapangan pekerjaan atau menimbah ilmu di kota-kota besar, memaksa mereka harus menggunakan moda transportasi antar pulau dengan segala fasilitas yang bisa dikatakan kurang memadai atau menjadi sangat mahl jika menginginkan fasilitas yang nyaman.
 Transpotasi laut ini juga sangat penting dalam mendistribusikan barang atara wilayah di Indonesia maupun keluar wilayah Indonesia atau mempermudah ekspor-impor barang dari dalam dan luar negeri. Setiap tahun erjadi kenaikan jumlah penumpang yang memanfaatkan transportasi laut. Moda transportasi laut memiliki banyak kelebihan dan kekurangan dibandingkan dengan transportasi lainnya atau transportasi udara sebagai penghubung antar pulau. Kelebibihan transportasi laut antar pulau adalah:
a. Murah
b. Jaringan alamiah
c.  Dapat menggunakan jalur mana saja
d. Servis yang fleksibel
e. Polusi rendah
Sedangkan kekurangan yang dimiliki transportasi laut antar pulau adalah:
a. Tidak cocok untuk berpergian dengan membawa barang cepat rusakatau membusuk
b. Membuhkan waktu perjalanan yang relatif lama
c.  Rute yang tidak fleksibel
d. Apabila perjalanan jarak jau yang di tempuh, maka menimbulkan ketidaknyamanan
e. Banyak terjadi antrian kendaraan dan penumpang di pelabuhan

Transportasi laut masih umum digunakan sebagai transportasi antar pulau di Indonesia, dikarenakan Indonesia merupakan negara dengan negara dengan banyak pulau yang membentang dari sabang sampai merauke. Hal ini pasti menyebabkan permasalahan yang timbul akibat jarak daerah terlalu jauh dengan pusat ibu kota yang mengatur seluruh sistem transportasi di Indonesia. Permasalahan-permasalahan yang terjadi di pulau yang jauh dari ibu kota banyak terjadi di wilayah timur Indonesia.
Transportasi laut menjadi andalan utama bagi masyarakat di wilayah timur Indonesia seperti Maluku utara, papua dan Sulawesi dengan kondisi saat ini yang cukup memprihatikan. Kondisi kapal sebagai alat transportasi tidal memadai dari sisi jumlah, daya angkut, keamanan, kenyamanan, dan kapasitas dermaga. Hal itu menghambat mobilitas manusia sehingga pergerakan ekonomi masyarakat menjadi lamban. Terlihat dari minimnya transportasi yang menghubungkan antara pulau-pulau kecil yang ada disana, seperti di pulau makian dan kayoa untuk dating ke pulau bacan atau obi, Maluku utara harus dating ke ternate dlu. Hal ini mengakibatkan waktu tempuh yang lebih lama, seharusnya hanya perlu waktu 3-5 jam, namun harus ditempuh sekitar 24 jam dan alat transportasi yang disediakan atau kapal yang langsung hanya ada seminggu sekali.
Kondisi yang tidak jauh berbeda terjadi di pulau morotai, untuk berbelanja penduduk harus menggunakan kapal layar motor ke pulau tobelo dengan ketidaknyamanan karena kapal telah penuh sesak, dan jika kondisi mendesak harus menyewa speedboat dengan biaya yang sangat mahal, sekitar 2 juta rupiah. Transportsi laut ini juga tidak memiliki keamanan yang cukup apabila dilakukan selama bulan november-desember kerena pada bulan tersebut cuaca biasanya kurang bersahabat dengan tingginya gelombang laut yang mencapai 1 meter di atas dek kapal.
Perjalanan dengan kapal yang juga tidak nyaman dirasakan warga Biak, kebupaten Biak-Numfor, hal ini dikarenakan fasilitas air ersih di kapal perintis maupun kapal motor penumpang yang sangat minim. Penumpang yang perjalanan belasan jam dengan alat transportasi ini tidak bisa ke kamar mandi, Karen WC yang disediakan macet dan air tidak ada air bersih. Hal yang sama dirasakan warga Agats, kabupaten Asmat, penumpang kapal motor sekelas KM kalimutu harus menyewa kasur karena tempat tidur di dek tidak berkasur. Minimnya sarana transportasi laut di perairan Sulawesi tengah mengakibatkan perekonomian masyarakat tidak berkembang baik. Menurut seorang pengusaha dan pengamat maritime di bengap, salah satu pulau perairan Sulawesi tengah, kendala transportasi menyebabkan sebagian besar hasil laut Bangkep sulit dipasarkan ke daerah lain oleh nelayan maupun pengusaha di Bangkep.
Kejadian seperti ini juga pernah saya alami pada tahun 2015 ini kira-kira pada bulan agustus, saat saya pulang ke daerah asal saya ternate, Maluku Utara. Pada saat itu saya bersama ibu saya ingin mengunjungi kakek saya yang berada di Desa Hatejawa Kecamatan Kayoa Barat Kabupaten Halmahera selatan, dan satu-satunya transportasi yang bisa digunakan hanya melalui laut tentunya menggunakan kapal laut, ini merupakan kali pertama saya berkunjung ke kakek saya setelah terakhir kali saya berkunjung kira-kira saat saya kelas 2 smp tahun 2008. Awalnya saya berpikir tansportasi laut yang akan saya gunakan ini pasti sudah terbilang nyaman dengan fasilitas yang bagus, mungkin cepat, keamanannya telah memenuhi standar dan ini sempat saya tanyakan kepada ibu saya, dan kata ibu saya transportasi laut yang akan saya dan ibu saya gunakan ini memang sudah bagus. Sebenarnya saya kurang suka menggunakan transportasi laut kerena terlalu lama dan saya sering mabuk laut walaupun di daerah saya jika ingin berpergian ke daerah lain satu-satunya harus melalui jalur laut.
Setelah beberapa hari di ternate akhirnya saya bersama ibu saya pergi mengunjungi kakek saya dengan menggunakan transportasi laut yaitu KM ESBAJOE, ternyata apa saya pikirkan berbanding terbalik  ketika saya melihat secara langsung keadaan transporasi laut yang akan saya gunakan tenyata tidak ada perubahan yang terjadi walaupun kira-kira sudah 7 tahun saya tidak menggunakan transportasi laut lagi, dari segi kenyamanannya masih sama, fasilitas-fasilitasnya juga masih sangat kurang, dan yang paling terpenting adalah keamanan dan keselamatan penumpang masih belum memenuhi standar. Itulah sedikit pengalaman saya menggunakan alat transportasi laut di wilayah Indonesia timur yang memang masih sangat minim dari perhatian pemerintah.
      Indonesia timur juga memiliki banyak kendala dengan masalah pengiriman barang dari kota-kota besar yang ada di Indonesia, jika anda berkunjung ke wilayah Indonesia timur jangan kaget jika barang-barang disana ternyata lebih mahal dibandingkan kota-kota besar yang ada di Indonesia dan harganya juga terlampau jauh berbeda, hal ini disebabkan karena biaya pengiriman cargo menggunakan kapal laut ke wilayah timur ternyata lebih mahal jika dibandingkan biaya pengiriman ke luar negeri. Tentunya ini menjadi masalah besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Pengembangan
   Permasalahan-permasalah seperti inilah yang membuat saya ingin mengembangkan industri transportasi laut yang ada di Indonesia khususnya wilayah Indonesia timur, dan setelah saya lulus dari teknik industri target saya mungkin saya akan bergabung dengan perusahaan galangan kapal untuk menyampaikan ide-ide saya belajar di perusahaan tersebut dan tentunya agar saya dapat membangun perusahaan galangan kapal kapal saya sendiri dari pengalaman-pengalaman tersebut. Pengembangan yang akan saya lakukan tentunya membuat transportasi laut ini bisa lebih cepat, nyaman, dan tentunya keamanan dan keselamatan penumpang lebih terjamin dengan memenuhi standar yang berlaku. Pengguna alat transportasi laut pasti menginginkan hal yang sama seperti alat transportasi udara seperti menggunakan pesawat, walaupun jarak yang di tempuh terbilang jauh tetapi alat transportasi ini bisa sangat cepat untuk menempuhnya, contohnya jika anda menggukan kapal laut dari tanjung priuk (Jakarta) menuju ternate untuk bisa sampai ke ternate kira-kira anda membuuhkan waktu kurang lebih 6 hari, sedangkan jika anda menggukan pesawat udara hanya membutuhkan waktu 3 jam 20 menit. Mungkin ada bebarapa kendala dari penggunaan alat transportasi laut seperti rute, dan lamanya kapal tersebut berlabuh. Disnilah saya sangat bertekat untuk membuat kapal cepat dan tentunya juga rama lingkungan dengan menggunakan bahan bakar yang tentunya lebih baik.
         Kapal cepat mungkin merupakan salah satu transportasi laut yang masih minim di indonesai, maka saya sangat ingin mengembangkan industri perkapalan di Indonesia dan lebih di fokuskan kepada kapal cepat. Kapal cepat ini mungkin bisa di inovasikan menggunakan mesin jet seperti yang telah dilakukan oleh negara-negara maju di eropa sehingga kapal cepat seperti ini bisa menempuh jarak yang jauh dengan cepat, sehingga masyarakan yang biasanya menggukan alat transportasi laut seperti kapal merasa lebih nyaman dan tidak bosan Karen perjalanan yang lama. Kapal cepat bukan hanya diperuntuhkan sebagai kapal penumpang, tetapi bisa seperti kapal cargo, dan kapal ferry, dan yang paling penting adalah keamanan dan kenyamanan bagi pengguna alat transportasi tersebut dan yang peling terpenting adalah masalah harga yang harus relatif murah karena kita menggukan produksi anak bangsa kita sendiri. Bantuan dan dukungan dari pemerintahlah yang sangat dibutuhkan untuk mencapai kemajuan nagara kita ini dan agar kita tidak lagi bergantung pada negara-negara lain karena kita juga bisa memproduksi dan mengembangkan industri perkapalan kita sendiri.
          Mungkin inilah hal yang ingin saya kembang dari alat transportasi laut di Indonesia tentunya jika kita mempunyai alat transportasi laut yang baik maka perekonomian di negara kita ini juga bisa lebih baik lagi, pengguna alat transportasi laut akan merasa lebih aman dan nyaman dengan adanya kapal cepat.

Referensi: