Luas lautan dibandingkan luas daratan di dunia mencapai
kurang lebih 70 berbanding 30, sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi
negara-negara di dunia yang memiliki kepentingan laut untuk memajukan maritimnya.
Seiring perkembangan lingkungan strategis, peran laut menjadi signifikan serta
dominan dalam mengantar kemajuan suatu negara. Indonesia secara geografis
merupakan sebuah negara kepulauan dengan dua pertiga luas lautan lebih besar
daripada daratan. Hal ini bisa terlihat dengan adanya garis pantai di hampir
setiap pulau di Indonesia (± 81.000 km) yang menjadikan Indonesia menempati
urutan kedua setelah Kanada sebagai negara yang memiliki garis pantai
terpanjang di dunia. Kekuatan inilah yang merupakan potensi besar untuk
memajukan perekonomian Indonesia.
Dalam UUD 1945 pasal 33 ayat (3) disebutkan, bahwa bumi
dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk kemakmuran rakyat. Meskipun begitu tidak dapat dipungkiri
juga bahwa kekayaan alam khususnya laut di Indonesia masih banyak yang dikuasai
oleh pihak asing, dan tidak sedikit yang sifatnya ilegal dan mementingkan
kepentingan sendiri.
Kapal laut merupakan sarana yang penting di dalam aktivitas hubungan
antara masyarakat dari pulau satu dengan pulau yang lainnya. Hal ini juga
menyebabkan bahwa bangsa Indonesia mendapat julukan bangsa pelaut, karena
mereka telah terbiasa mengarungi lautan di wilayah Nusantara, bahkan telah
berlayar sampai ke luar wilayah Nusantara. Bukti-bukti yang menunjukan bahwa
bangsa Indonesia telah memanfaatkan kapal-kapal sebagai sarana penting dalam
transportasi laut, seperti yang tergambar pada relief-relief Candi Borobudur
dalam bentuk perahu bercadik yang telah mampu berlayar hingga jauh sampai ke
Pulau Madagaskar (Afrika). Juga pembuatan kapal phinisi yang dilakukan oleh
bangsa Bugis di Sulawesi Selatan.
Teknologi
pembuatan kapal di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat setlah
mendapat pengaruh asing. Dari para pelaut asing itulah bangsa Indonesia memeperoleh
tambahan pengetahuan teknologi navigasi dan pelayaran, hingga akhirnya Indonesia
memiliki industri kapal modern. Industri perkapalan di Indonesia berawal dari
sebuah bengkel tempat mereparasi kapal. Kemudian bengkel itu berkembang menjadi
industri yang merancang dan membangun kapal sebagai sarana transportasi laut,
dan dioperasikan oleh PT. Pelayaran Laut Nasional Indonesia (PT. Pelni)
Industri
kapal indonesia dimotori oleh PT. PAL Indonesia, perusahaan ini merupakan
sebuah Badan Milik Usaha Negara (BUMN). Pendirian perusahaan kapal masa
pemerintahan Hindia Belanda. Ide pendirian bengkel reparasi kapal laut ini dimunculkan
oleh gubernur jendral Hindia Belanda V.D. Capellen. Nama perusahaan itu adalah
NV. Nederlandsch Indische Industrie. Pada
tahun 1849, sarana perbaikan dan pemeliharaan kapal muai terwujut di daerah
Ujung, Surabaya. Namun, pada tahun 1939 pemerintah Hindia Belanda mengganti
nama menjadi Maarine Estabilishment (ME).
ME berfungsi sebagai sebuah pabrik pemeliharaan dan perbaikan kapal. Pada masa
kedudukan jepang, ME tidak berfungsi dan menjadi bengkel reparasi dan perbaikan
kapal-kapalangkatan laut jepang dibawah pengawasan Kagiun. Tetapi pada masa
kemerdekaan, ME kembali dikuasai Belanda dan baru diserahkan kepada Indonesia pada
27 Desember 1949. Sejak saat itu, nama perusahaan kepal laut tersebut diubah
menjadi penataran Angkatan Laut (PAL)
Pada tahun
1978, status PT. PAL diubah menjadi perusahaan umum (Perum) PAL tiga tahun kemudian
yaitu tahun 1981 benuk badan usaha Perum PAL diubah menjadi perseroan dengan
pimpinan Prof. Dr. Img. B. J. Habibie (saat itu menjadi Mentri Riset dan
Teknologi). PT. PAL memproduksi berbagai jenis kapal, mulai dari kapal ikan,
kapal niaga, kepal perang, tugboat,
tengker, kapal penumpang, dan kapal riset. Kapal riset buatan PT. PAL adalah
Baruna jaya VIII. Perkembangan sistem transportasi laut pada dewasa ini tidak
terlepas dari kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi tersebut telah membuat
bangsa Indonesia dapat memproduksi kapal angkut penumpang, yaitu kapal Pelindo
Jaya 500. Kapal tersebut diluncurkan pertma kali pada bulan agustus 1995. Kapal
tersebut dibuat untuk menunjang sarana transportasi laut yang cepat dan aman.
Permasalahan
Seperti yang kita ketahui saat ini bahwa sistem transportasi laut di Indonesia masih banyak
permasalahan yang cukup berat atau masih sangat sedikit untuk memenuhi
kebutuhan masyarakan Indonesia. Permasalahan tersebut meliputi malasah sarana
dan prasarana yang kurang memadai yang disediakan oleh pemerintah, selain itu
masalah mahalnya biaya untuk menggunakan jasa dalam bidang transportasi antara
pulau menjadi salah satu factor penumpang mengesampingkan faktor keamanan dan
kenyamanan bertransportasi. Saat ini kegiatan mobilitas penduduk antar pulau
sebagian besar menggunakan kapal laut dan pesawat udara, namun seiring
berkembangnya teknlogi sudah seharusnya alat transportasi laut di Indonesia
memiliki fasilitas yang dapat membuat penggunanya merasa nyaman dan tentunya
bukan hanya pesawat udara yang bisa cepat alat transportasi laut seperti kapal
juga harus cepat. Transportasi antar pulau saat ini menjadi bahasan yang
penting mengingat kondisi Indonesia saat ini, banyaknya masyarakat dari luar pulau
yang mencari lapangan pekerjaan atau menimbah ilmu di kota-kota besar, memaksa
mereka harus menggunakan moda transportasi antar pulau dengan segala fasilitas
yang bisa dikatakan kurang memadai atau menjadi sangat mahl jika menginginkan
fasilitas yang nyaman.
Transpotasi laut
ini juga sangat penting dalam mendistribusikan barang atara wilayah di
Indonesia maupun keluar wilayah Indonesia atau mempermudah ekspor-impor barang
dari dalam dan luar negeri. Setiap tahun erjadi kenaikan jumlah penumpang yang
memanfaatkan transportasi laut. Moda transportasi laut memiliki banyak
kelebihan dan kekurangan dibandingkan dengan transportasi lainnya atau
transportasi udara sebagai penghubung antar pulau. Kelebibihan transportasi
laut antar pulau adalah:
a. Murah
b. Jaringan alamiah
c. Dapat menggunakan jalur mana
saja
d. Servis yang fleksibel
e. Polusi rendah
Sedangkan kekurangan yang dimiliki transportasi laut antar pulau adalah:
a. Tidak cocok untuk berpergian
dengan membawa barang cepat rusakatau membusuk
b. Membuhkan waktu perjalanan
yang relatif lama
c. Rute yang tidak fleksibel
d. Apabila perjalanan jarak jau
yang di tempuh, maka menimbulkan ketidaknyamanan
e. Banyak terjadi antrian
kendaraan dan penumpang di pelabuhan
Transportasi laut masih umum digunakan sebagai
transportasi antar pulau di Indonesia, dikarenakan Indonesia merupakan negara
dengan negara dengan banyak pulau yang membentang dari sabang sampai merauke.
Hal ini pasti menyebabkan permasalahan yang timbul akibat jarak daerah terlalu
jauh dengan pusat ibu kota yang mengatur seluruh sistem transportasi di
Indonesia. Permasalahan-permasalahan yang terjadi di pulau yang jauh dari ibu
kota banyak terjadi di wilayah timur Indonesia.
Transportasi laut menjadi andalan utama bagi masyarakat
di wilayah timur Indonesia seperti Maluku utara, papua dan Sulawesi dengan
kondisi saat ini yang cukup memprihatikan. Kondisi kapal sebagai alat
transportasi tidal memadai dari sisi jumlah, daya angkut, keamanan, kenyamanan,
dan kapasitas dermaga. Hal itu menghambat mobilitas manusia sehingga pergerakan
ekonomi masyarakat menjadi lamban. Terlihat dari minimnya transportasi yang
menghubungkan antara pulau-pulau kecil yang ada disana, seperti di pulau makian
dan kayoa untuk dating ke pulau bacan atau obi, Maluku utara harus dating ke
ternate dlu. Hal ini mengakibatkan waktu tempuh yang lebih lama, seharusnya
hanya perlu waktu 3-5 jam, namun harus ditempuh sekitar 24 jam dan alat
transportasi yang disediakan atau kapal yang langsung hanya ada seminggu
sekali.
Kondisi yang tidak jauh berbeda terjadi di pulau
morotai, untuk berbelanja penduduk harus menggunakan kapal layar motor ke pulau
tobelo dengan ketidaknyamanan karena kapal telah penuh sesak, dan jika kondisi
mendesak harus menyewa speedboat dengan biaya yang sangat mahal, sekitar 2 juta
rupiah. Transportsi laut ini juga tidak memiliki keamanan yang cukup apabila
dilakukan selama bulan november-desember kerena pada bulan tersebut cuaca
biasanya kurang bersahabat dengan tingginya gelombang laut yang mencapai 1
meter di atas dek kapal.
Perjalanan dengan kapal yang juga tidak nyaman
dirasakan warga Biak, kebupaten Biak-Numfor, hal ini dikarenakan fasilitas air
ersih di kapal perintis maupun kapal motor penumpang yang sangat minim.
Penumpang yang perjalanan belasan jam dengan alat transportasi ini tidak bisa
ke kamar mandi, Karen WC yang disediakan macet dan air tidak ada air bersih.
Hal yang sama dirasakan warga Agats, kabupaten Asmat, penumpang kapal motor
sekelas KM kalimutu harus menyewa kasur karena tempat tidur di dek tidak
berkasur. Minimnya sarana transportasi laut di perairan Sulawesi tengah
mengakibatkan perekonomian masyarakat tidak berkembang baik. Menurut seorang
pengusaha dan pengamat maritime di bengap, salah satu pulau perairan Sulawesi
tengah, kendala transportasi menyebabkan sebagian besar hasil laut Bangkep
sulit dipasarkan ke daerah lain oleh nelayan maupun pengusaha di Bangkep.
Kejadian seperti ini juga pernah saya alami pada tahun
2015 ini kira-kira pada bulan agustus, saat saya pulang ke daerah asal saya
ternate, Maluku Utara. Pada saat itu saya bersama ibu saya ingin mengunjungi
kakek saya yang berada di Desa Hatejawa Kecamatan Kayoa Barat Kabupaten
Halmahera selatan, dan satu-satunya transportasi yang bisa digunakan hanya
melalui laut tentunya menggunakan kapal laut, ini merupakan kali pertama saya
berkunjung ke kakek saya setelah terakhir kali saya berkunjung kira-kira saat
saya kelas 2 smp tahun 2008. Awalnya saya berpikir tansportasi laut yang akan
saya gunakan ini pasti sudah terbilang nyaman dengan fasilitas yang bagus,
mungkin cepat, keamanannya telah memenuhi standar dan ini sempat saya tanyakan
kepada ibu saya, dan kata ibu saya transportasi laut yang akan saya dan ibu
saya gunakan ini memang sudah bagus. Sebenarnya saya kurang suka menggunakan
transportasi laut kerena terlalu lama dan saya sering mabuk laut walaupun di
daerah saya jika ingin berpergian ke daerah lain satu-satunya harus melalui
jalur laut.
Setelah beberapa hari di ternate akhirnya saya bersama
ibu saya pergi mengunjungi kakek saya dengan menggunakan transportasi laut
yaitu KM ESBAJOE, ternyata apa saya pikirkan berbanding terbalik ketika saya melihat secara langsung keadaan
transporasi laut yang akan saya gunakan tenyata tidak ada perubahan yang
terjadi walaupun kira-kira sudah 7 tahun saya tidak menggunakan transportasi laut
lagi, dari segi kenyamanannya masih sama, fasilitas-fasilitasnya juga masih
sangat kurang, dan yang paling terpenting adalah keamanan dan keselamatan
penumpang masih belum memenuhi standar. Itulah sedikit pengalaman saya
menggunakan alat transportasi laut di wilayah Indonesia timur yang memang masih
sangat minim dari perhatian pemerintah.
Indonesia timur juga
memiliki banyak kendala dengan masalah pengiriman barang dari kota-kota besar
yang ada di Indonesia, jika anda berkunjung ke wilayah Indonesia timur jangan
kaget jika barang-barang disana ternyata lebih mahal dibandingkan kota-kota
besar yang ada di Indonesia dan harganya juga terlampau jauh berbeda, hal ini
disebabkan karena biaya pengiriman cargo menggunakan kapal laut ke wilayah
timur ternyata lebih mahal jika dibandingkan biaya pengiriman ke luar negeri.
Tentunya ini menjadi masalah besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Pengembangan
Permasalahan-permasalah seperti inilah yang membuat saya ingin mengembangkan industri transportasi laut
yang ada di Indonesia khususnya wilayah Indonesia timur, dan setelah saya lulus
dari teknik industri target saya mungkin saya akan bergabung dengan perusahaan galangan
kapal untuk menyampaikan ide-ide saya belajar di perusahaan tersebut dan
tentunya agar saya dapat membangun perusahaan galangan kapal kapal saya sendiri
dari pengalaman-pengalaman tersebut. Pengembangan yang akan saya lakukan
tentunya membuat transportasi laut ini bisa lebih cepat, nyaman, dan tentunya
keamanan dan keselamatan penumpang lebih terjamin dengan memenuhi standar yang
berlaku. Pengguna alat transportasi laut pasti menginginkan hal yang sama
seperti alat transportasi udara seperti menggunakan pesawat, walaupun jarak
yang di tempuh terbilang jauh tetapi alat transportasi ini bisa sangat cepat
untuk menempuhnya, contohnya jika anda menggukan kapal laut dari tanjung priuk
(Jakarta) menuju ternate untuk bisa sampai ke ternate kira-kira anda membuuhkan
waktu kurang lebih 6 hari, sedangkan jika anda menggukan pesawat udara hanya
membutuhkan waktu 3 jam 20 menit. Mungkin ada bebarapa kendala dari penggunaan alat
transportasi laut seperti rute, dan lamanya kapal tersebut berlabuh. Disnilah
saya sangat bertekat untuk membuat kapal cepat dan tentunya juga rama
lingkungan dengan menggunakan bahan bakar yang tentunya lebih baik.
Kapal cepat mungkin
merupakan salah satu transportasi laut yang masih minim di indonesai, maka saya
sangat ingin mengembangkan industri perkapalan di Indonesia dan lebih di
fokuskan kepada kapal cepat. Kapal cepat ini mungkin bisa di inovasikan
menggunakan mesin jet seperti yang telah dilakukan oleh negara-negara maju di eropa
sehingga kapal cepat seperti ini bisa menempuh jarak yang jauh dengan cepat,
sehingga masyarakan yang biasanya menggukan alat transportasi laut seperti
kapal merasa lebih nyaman dan tidak bosan Karen perjalanan yang lama. Kapal cepat
bukan hanya diperuntuhkan sebagai kapal penumpang, tetapi bisa seperti kapal
cargo, dan kapal ferry, dan yang paling penting adalah keamanan dan kenyamanan
bagi pengguna alat transportasi tersebut dan yang peling terpenting adalah
masalah harga yang harus relatif murah karena kita menggukan produksi anak
bangsa kita sendiri. Bantuan dan dukungan dari pemerintahlah yang sangat
dibutuhkan untuk mencapai kemajuan nagara kita ini dan agar kita tidak lagi
bergantung pada negara-negara lain karena kita juga bisa memproduksi dan
mengembangkan industri perkapalan kita sendiri.
Mungkin inilah hal yang
ingin saya kembang dari alat transportasi laut di Indonesia tentunya jika kita
mempunyai alat transportasi laut yang baik maka perekonomian di negara kita ini
juga bisa lebih baik lagi, pengguna alat transportasi laut akan merasa lebih
aman dan nyaman dengan adanya kapal cepat.
Referensi: